PERAN KESEHATAN GIGI DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN KESEHATAN

 Kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu masalah kesehatan yang ada di Indonesia. Hal ini didapatkan dari hasil riset kesehatan dasar Indonesia memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar 57,6 % Sedangkan di provinsi  Jawa Tengah yang mengalami masalah kesehatan gigi sebanyak 43,4 % (Riset Kesehatan Dasar,2018). Hal ini dikarenakan perilaku masayarakat yang kurang peduli terhadap kesehatan gigi yang salah satunya dalam hal menyikat gigi.

Hasil Riskesdas tahun 2018 di dapatkan prevalensi perilaku menyikat gigi setiap hari pada panduduk umur ≥3 tahun di Indonesia mencapai 94,7 % dan prevalensi perilaku menyikat gigi yang baik dan benar pada penduduk umur ≥3 tahun di Indonesia mencapai 2,8 % sedangkan prevalensi anak yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut berdasarkan karakteristik umur 5-9 tahun yaitu 54 % dan umur 10-14 tahun yaitu 41,4%. Hal ini menunjukkan karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui cara dan waktu yang tepat dalam menyikat gigi (Riset Kesehatan Dasar,2018). Dengan adanya hal tersebut perlu dilakukan tindakan dalam upaya meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan  gigi dan mulut adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut.

Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan promosi kesehatan yang memberikan pengetahuan dan memberikan suatu pemahaman yang baik tentang adanya masalah kesehatan gigi dan mulut guna meningkatkan kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut, karna menjaga kebersihan gigi dan mulut sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Terutama di kalangan anak-anak sekolah dasar, sehingga perlu diterapkan pendidikan kesehatan gigi dan mulut karena sangat membantu pembentukan perilaku anak.

Isu strategis pembangunan kesehatan 2020

1.      Peningkatan Kesehatan ibu dan anak dan kesehatan reproduksi

2.      Percepatan perbaikan gizi masyarakat

3.      peningkatan pengendalian penyakit

4.      penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas)

5.      peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan .

 

Sebagai Sarjana Sains Terapan dibidang Keperawatan Gigi hal yang bisa dilakukan agar Kesehatan gigi dapat mendukung percepatan pembangunan kesehatan sesuai dengan isu diatas salah satunya adalah dengan peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata. Untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan, Poltekkes Kemenkes Semarang telah mengadakan program pada Hari Kesehatan Nasional.

Perawat gigi diharuskan memiliki kompetensi yang mumpuni dan bekerja sesuai dengan kode etik dan undang – undang kesehatan. Jumlah dokter di Indonesia saat ini sebenarnya sudah mencukupi. Perbandingannya 1:2500, artinya satu orang dokter mampu melayani minimal 2.500 pasien. Akan tetapi, permasalahannya adalah jumlah dokter di Indonesia belum merata. Jumlah dokter di kota besar dan di daerah tidak seimbang. Begitu juga dengan perawat gigi, belum semua puskesmas mempunyai perawat gigi atau hanya mempunyai 1 perawat gigi yang mana kebutuhan masyarakat akan kesehatan gigi semakin banyak.

Sesuai dengan permasalahan tersebut Sebagai Sarjana Sains Terapan Keperawatan Gigi, UKGS Inovatis adalah salah satu cara untuk membantu pembangunan kesehatan. UKGS Inovatif adalah  suatu komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yangmerupakan suatu paket pelayanan asuhan sistematik dan ditujukan bagi semua murid sekolah dasar dalam bentuk paket promotif, promotif-preventif dan paket optimal. Upaya promotif dan promotif-preventif paling efektif dilakukan pada anak sekolah dasar karena upaya peningkatan kesehatan harus sedini mungkin dandilakukan secara terus menerus agar menjadi kebiasaan.

UKGS Inovatif diperlukan karena penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan, proses tumbuh kembang, bahkan masa depan anak. Anak-anak menjadi rawan kekurangan gizi karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan mereka. Kemampuan belajar anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar. Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada kelompok usia anak dasar. Untuk pemerataan tenaga kesehatan UKGS Inovatif juga sangat diperlukan dan diharapkan ada pada setiap sekolah di Indonesia.

Program UKGS Inovatif

1.        Pemeriksaan & deteksi dini kejadian karies

2.        Penyuluhan tentang kesehatan gigi

3.        Deteksi faktor risiko karies gigi menggunakan aplikasi Donut Irene

4.        Gosok gigi massal/bersama-sama

5.        Deteksi plak setelah menggosok gigi

6.        Pembersihan karang gigi yang memerlukan

7.        Penambalan dengan fissure sealant/ART

8.        Surface protection

9.        Terapi Remineralisasi

10.    Proteksi eksternal dengan aplikasi mineral/fluoride

11.    Pencabutan gigi susu yang sudah goyang

12.    Produk-produk lain yang ditambahkan adalah hadiah bagi yang bebas karies.

 

Untuk manfaatnya bagi sekolah yaitu Terjaminnya ketersediaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi murid-muridnya dan pengetahuan dan kesadaran guru dan murid bertambah mengenai kesehatan gigi dan mulut karena adanya fasilitas kesehatan yang terjamin. Dengan adanya fasilitas kesehatan diharapkan individu dapat memelihara kesehatan giginya terutama dalam hal menggosok gigi. Peran orang tua dan guru dibutuhkan untuk menjelaskan, memberi contoh, membimbing serta mendorong anak untuk memiliki perilaku yang baik dalam memmelihara kesehatan gigi dan mulut

 

 

 

SUMBER

https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf

http://fk.unej.ac.id/rpjmn-kemenkes-2020-2024-5-strategi-dalam-satu-agromedis/#:~:text=Kementrian%20Kesehatan%20RI%20dalam%20RPJM,(Germas)%2C%205.%20peningkatan

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Gambaran+tindakan+pemeliharan+kesehatan+gigi+dan+mulut+anak+usia+10%E2%80%9312+tahun+di+sd+kristen+eben+haezar+02+manado&btnG=

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Gambaran+Menyikat+Gigi+Terhadap+Tingkat+Kebersihan+Gigi+dan+Mulut+pada+Murid+Kelas+V+di+Min+9+Kecamatan+Ulee+Kareng+Kota+Banda+Aceh.+&btnG=  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar